Suaka Margakata
Kebugaran
Oleh: Erry Yulia Siahaan
Sumber: http://clipart-library.com/ |
Kebugaran, yang berakar pada kata dasar bugar, merupakan kata dari keluarga kata benda atau nomina, yang maknanya menunjukkan kondisi sehat dan segar. Antonim dari kebugaran adalah kondisi sakit, tidak sehat, tidak bugar, baik dalam artian fisik maupun mental.
Tulisan ini mencoba menguak kosakata pasif (yang sudah
jarang digunakan) tentang hal-hal yang terkait dengan kebugaran dan
ketidakbugaran. Berikut ini contoh sinonim dari kosakata pasif untuk sejumlah istilah
yang berhubungan dengan topik ini. Sinonim dan arti kata diambil dari situs http://www.sinonimkata.com/ dan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Sakit bersinonim dengan ambruk, gering, lara; pusing dengan gayang, jangar, kliyengan, lengar, merayang, pitam; mual dengan enek, loya, loyor, medu, meluah, meluat, menceku; muntah dengan melilah, menjeluak; lemah dengan benyai, layuh, lemau, lenyai, letoi, litak, litak, teklok; kurus dengan bangsal, ceking.
Kata gering diambil dari geuring (Bahasa Sunda) dan termasuk dalam raham bahasa klasik. Gering termasuk adjektiva (kata sifat). Jenis kata sifat ini menjelaskan nomina (kata benda) secara lebih spesifik. Kata gering juga dikenal dalam Bahasa Sansekerta. Artinya, sakit atau kurus-kering. Jangar berarti sakit kepala atau pening. Lengar, pitam, dan merayang mirip dengan jangar. Gayang merupakan kondisi di mana seseorang terhuyung-huyung, tidak bisa berdiri tegak. Biasanya pada kondisi mabuk.
Contoh penggunaan sinonim pusing dalam kalimat:
1. Lengar rasanya mendengar suara petasan di sekitar rumah.
2. Ani terlengar kena hantaman bola saat lewat di lapangan tadi sore. (pingsan)
Loya berarti berasa mau muntah, terutama untuk wanita sedang hamil. Mirip dengan medu, yang berarti merasakan tidak enak di perut (hendak muntah). Juga sinonim lainnya: meluah, meluat, menceku. Meliah sedikit berbeda dengan menjeluak. Menjeluak berarti berserdawa seperti hendak muntah, sedangkan meliah berarti muntah.
Lemau, lenyai berarti lemah. Demikian pula rengsa dan teklok. Benyai berarti Lelah sekali, hampir tidak bertenaga. Litak berarti Lelah, lunglai (karena kelaparan).
Contoh penggunaan sinonim lemah dalam kalimat:
1. Hari ini aku merasa rengsa. Kuputuskan untuk tidak keluar rumah dulu. Lebih baik aku beristirahat. (lemah, malas)
2. Anak itu merengsa. Dari tadi tugasnya tidak selesai-selesai. (bermalas-malas).
Rabun berpadanan dengan lamur; tuli dengan pekak; gagap dengan bengap; kronis dengan biut; panas dengan dedar; wabah dengan hawar, pagebluk; memar dengan bedan, bengep, bindam; pingsan dengan kolaps, semaput, terlengar; pucat dengan kucam, lesi; ruam dengan biring.
Bengap berarti sukar mengeluarkaaan perkataan atau gagap. Biut atau kronis adalah istilah untuk menggambarkan suatu keadaan tidak sehat di mana penyakit tidak sembuh-sembuh. Hawar atau wabah adalah istilah untuk menggambarkan terjadinya penyakit secara serentak di suatu daerah. Mirip dengan pagebluk. Bedan berarti bengkak-bengkak merah pada kulit, seperti bekas pukul atau garuk. Bindam mirip dengan bedan. Sedangkan bengep juga berarti bengkak-bengkak, tapi pada daerah muka. Biring merupakan bitnik-bintik pada kulit dan terasa gatal.
Segar berpadanan dengan afiat; gemuk dengan gempal, tambun; imun dengan kalis, weduk; nyawa dengan atma, sukma; sembuh dengan uras; muda dengan anom, enom. Afiat berarti sehat. Gempal berarti padat berisi, sintal. Kalis berarti tidak bisa terkena penyakit. Mirip dengan arti weduk.
Di luar itu, ada kemungkinan kita menjumpai kata yang digunakan sebagai gaya bahasa. Untuk tua, misalnya, bisa saja terjadi penggunaan kata “dalu” untuk sinonim tua, meskipun “dalu” sebenarnya berarti ranum, terlalu masak (untuk buah-buahan) atau larut malam. ***
#Lomba Blog PGRI Bulan Februari 2021
#Hari ke-9 Selasa, 9 Februari 2021
No comments:
Post a Comment