Friday, 16 June 2023

Keterangan: Para lulusan berpose dalam gaya kreatif surealis-sarkastis alias penuh sindiran. Ada yang berbaring atau tertelungkup di jalan, kursi, tangga, lantai ruangan, dan lainnya. Ada yang membuang ijazah ke tempat sampah. Ada yang masuk tong sampah dalam pakaian toga lengkapnya. Ini seiring meningkatnya angka pengangguran di Cina, yang tembus rekor. (Foto-foto: Akun Twitter REDII) 

Wisuda Berakhir, Ijazah Masuk Tong Sampah?

Oleh Erry Yulia Siahaan

Bulan Juni, banyak anak muda lulus dan diwisuda. Bukan melempar topi, memeluk karangan bunga, berfoto riang bersama keluarga. Para lulusan justru berpose eksentrik, kreatif, bernuansa surealis-sarkastis dalam berbagai gaya. Seperti hendak menumpahkan rasa kekesalan, pesimisme, dan keputusasaan dalam balutan sindiran yang artistik.

Ada yang berbaring telentang atau tengkurap di jalan, di tangga, di kursi taman, di lantai ruangan, dan sebagainya. Ada yang dmembuang ijazah ke tempat sampah. Ada yang masuk tong sampah sambil merenung, masih dalam balutan toga lengkapnya.

Foto-foto itu dimuat di media sosial dan menjadi viral. Bagi yang paham latar belakang mereka, tentu langsung bisa menangkap pesan mereka. Bagi yang belum tahu, setidaknya menjadi tertarik untuk tahu.

Ya, ada apa dengan mereka?

Mereka adalah anak-anak muda di Cina, negara yang saat ini dilanda tingkat pengangguran cukup tinggi. Bahkan, yang tertinggi dan memecahkan rekor. 

Jika angkanya pada April 2023 adalah 20,4 persen untuk kelompok usia 16-24 tahun, data terbaru menyebutkan angka itu meningkat lagi hingga tembus 20.8 persen. Suatu rekor.

Tingkat pengangguran di Cina sebenarnya secara total tidak sampai setinggi itu angkanya. Di perkotaan, secara umum sekitar 5,2 persen lebih.

Untuk kelompok usia 16-24 tahun yang jadi masalah. Ini bikin gundah, lantaran kelompok usia ini adalah justru anak-anak yang baru pada lulus sekolah atau kuliah.

Negasi atas masa depan tertuang dalam foto-foto yang bisa dilihat pada sejumlah akun media sosial, termasuk akun RADII di Twitter. Foto-foto itu menjadi sebuah refleksi atas fakta 11,6 juta lulusan baru siap memasuki dunia kerja. Sayangnya, dunia kerja itu kini sedang buram. Tanpa kepastian.

Situs Goldman Sachs (lembaga keuangan global terkemuka) menyebutkan, tingkat pengangguran, anak muda di Cina terus melambung, melebihi angka sebelum pandemi Covid-19.

Tingkat pengangguran kelompok usia 16-24 tahun pada April 2023 adalah 20,4 persen, hampir dua kali lipat dari 10 persen pada pra-pandemi April 2019.

Melansir akun Twitter Steve Burns pada Kamis (15/6/2023), angka itu sudah menembus rekor baru menjadi 20,8 persen.

Kuliah di Cina semula sesuatu yang istimewa, mahal. Namun, dalam satu dekade ini kuliah makin diminati. Anak-anak muda melihat, gelar akademik merupakan pembuka jalan yang lebih baik buat mendapatkan pekerjaan di Cina, yang pangsa pasarnya cukup kompetitif.

Data pada situs Kedutaan Besar Cina di Belgia menyebutkan, bahwa terjadi peningkatan cukup besar mengenai jumlah mahasiswa baru antara kurun waktu 2012-2022, dari 30 persen pada 2012 menjadi 57.8 persen pada 2021.

Pandemi menyebabkan tetap bersekolah menjadi pilihan yang lebih baik, daripada mencari kerja di tengah ekonomi yang sedang menurun. Pendidi

Jumlah mahasiswa yang terdaftar di perguruan tinggi (termasuk sekolah kejuruan, administrasi, dan akademik umum)di Cina pada 2021-2022 dilaporkan meningkat hingga lebih dari 6 persen.

Kembali ke soal tingkat pengangguran, angka yang tinggi disoroti banyak pihak. Terlebih diketahui, perekonomian Cina sebenarnya sudah mulai pulih, seiring pembatasan nol pasca pandemi Covid-19.

Goldman Sachs mengatakan, tingginya angka pengangguran itu mungkin karena terjadinya ketidakcocokan antara bidang studi dan ketersediaan lapangan kerja.

Oh ya, foto-foto yang memuat beragam pose kreatif penuh sindiran dari lulusan Cina itu mengundang banyak respon. Sebagian kecil respon via Twitter (termasuk akun REDII) bisa disimak berikut ini:

REDII: Pose sindiran itu pertanda meningkatnya ketidakpercayaan anak muda di Cina pada pendidikan sebagai jalan menuju sukses. Bisa juga, itu ekspresi dari sikap lebih santai terhadap prestasi akademik secara keseluruhan.

James: Kejadian di Spanyol lebih buruk. Anak-anak muda itu lebih baik berada di China daripada di Uni Eropa.

Dividends Growth Hustler: Anak muda di Cina menanggung beban menghadapi masa depan. Tingkat pengangguran 20,8 persen adalah warning buat Cina. Mimpi buruk bakal tiba.

Ray: Sedih, anak-anak muda di Cina seperti tidak melihat masa depan. Kagum, mereka ternyata cukup kreatif melalui foto-foto itu.

Radrow007: Senang melihat anak-anak muda itu masih bisa bersenang-senang alias menikmati hidup dalam kondisi seperti sekarang. Menyedihkan, negara mereka seperti mandeg dan kacau. ***

 Tema Kamis Menulis Lagerunal pekan ini: "Wisuda"

No comments:

Post a Comment

3 Cara Membangun Ikatan Erat dengan Anak, Orangtua Mesti Tahu

Ikatan erat antara orangtua dan anak berpengaruh besar dalam optimalisasi kesejahteraan anak. Hubungan itu bisa dibangun lewat komunikasi ...