Sunday, 21 February 2021

Banjir

Oleh: Erry Yulia Siahaan

Sedikit gusar. Padahal tak sabar ingin mendengar kabar. Adik tidak menjawab telepon atau merespon pesan. Ada apa gerangan? Memang sedang hujan. Justru karena itu saya ingin mencaritahu keadaan. Saya biasa berkontak dengan adik-adik di Jakarta. Yang tinggal di daerah UKI-Cawang sering menjadi korban banjir langganan. Jadi, jika telat merespon, saya langsung paham. Mungkin sedang mengamankan barang. Jika tidak ada yang urgent, mereka tidak bakal memegang handphone. Nah, ini adik saya yang lain, yang nomor sembilan. Adik ini rumahnya terbilang aman. Kalau sampai kebanjiran, maka Jakarta berarti sudah tenggelam. Saya menelepon bukan lantaran gamang mereka kebanjiran. Tetapi, biasanya rumah adik kedatangan saudara-saudara yang menjadi korban, yang mau bermalam dan menitipkan sedikit barang, termasuk menitipkan anggota keluarga yang rentan.

Akhirnya, komunikasi terjadi. Oh, ternyata adik sedang berada di Gang Budi. Adik ditelepon untuk datang membantu saudara yang rumahnya tergenang air. Mula-mula barang-barang diangkut bolak-balik ke tempat yang agak tinggi. Sebagian lagi, yang rada ringan, dibawa ke rumah ungsi, yang bebas banjir. Mereka masih saudara. Satu keluarga besar, orangtua, anak, menantu, cucu, pembantu, tinggal di rumah-rumah berdekatan tapi beda lokasi. Ada yang kebanjiran, ada yang aman. Jika banjir langganan datang, yang rumahnya rawan biasa pindah ke rumah yang aman. Karena kurang orang, mereka meminta bantuan. Kebetulan, di rumah adik sedang  tidak ada korban yang datang untuk menumpang. Mudah-mudahan itu karena mereka sudah mendapatkan tempat yang nyaman. Meskipun demikian, orang di rumah adik, tetap berjaga, siap memberikan bantuan.

Seperti itulah cerita rutin di tahun-tahun kala banjir langganan datang. Keluarga saling memantau dan  memberikan dukungan. Hati inipun tenang setelah menerima penjelasan. Semoga banjir lekas terselesaikan. Masyarakat yang menjadi korban bisa kembali normal berkegiatan. Terlebih saat ujian nanti, jangan sampai ada lagi siswa yang mohon ijin pulang di tengah try out atau ujian lantaran tahu mendadak datang hujan dan emak-nya di rumah sendirian, tentu butuh bantuan. Bagaimana kita tidak patut  bersyukur kalau masih bisa membaringkan badan di tempat kering dan nyaman. ***

#thepowerofkepepet
#pikir15menit
#nulis15menit
#kasihsayang
#Feb20 AISEIWritingChallenge

 

No comments:

Post a Comment

3 Cara Membangun Ikatan Erat dengan Anak, Orangtua Mesti Tahu

Ikatan erat antara orangtua dan anak berpengaruh besar dalam optimalisasi kesejahteraan anak. Hubungan itu bisa dibangun lewat komunikasi ...