Sriwati, M.Pd.

Guru Berprestasi Penggemar Fiksi

Oleh: Erry Yulia Siahaan

Sriwati, M.Pd.

Memang benar kata pepatah, “Tak kenal maka tak sayang”. Sungguh ide luar biasa bahwa pendiri Cakrawalaa Blogger Guru Nasional (Lagerunal) menetapkan tulisan berupa profil untuk kegiatan Kamis Menulis pekan ini. Pendaftaran dimulai akhir pekan lalu dan diundi kemarin (Rabu, 13 Januari 2020). Saya berpasangan dengan Sriwati.

Hari ini saya dan Sriwati berinteraksi lebih dalam. Tapi, perkenalan pribadi yang relatif singkat ini membawa rasa sayang lebih dalam dari perkenalan sekitar dua bulan melalui whatsapp grup Lagerunal. Menggali informasi dari seorang Sriwati tidaklah sulit. Pertanyaan lekas dijawab. Muda. Sederhana. Ramah. Itu kesan utama setelah berkenalan lebih dalam dengan guru Bahasa Indonesia dari SMPN 1 Cipanas ini. 

 

Lahir di Lebak, 4 Juli 1982, Sriwati memulai pendidikannya di SDN 1 Ciminyak (lulus pada 1994), lalu masuk SMPN 1 Muncang (1997), SMAN 2 Rangkasbitung (2000), Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (2004), dan menyelesaikan jenjang magister pendidikannya Juni 2020 lalu dari Universitas Indraprasta PGRI Jakarta Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Karirnya sebagai guru dimulai di SMPN dan SMAN 1 Muncang pada 2004. Diangkat sebagai  PNS pada 2014, Sriwati berpindah tugas ke SMPN 1 Cipanas sampai sekarang.

Ibu dari seorang anak bernama Tunjung Poedji Nugroho (10 tahun) ini dikenal cukup berprestasi. Sriwati beberapa kali sukses mengantarkan siswanya sebagai juara dalam berbagai lomba. Antara lain mewakili Banten dalam Festifal Literasi Cipta Cerpen SMP Tingkat Nasional 2019, Juara 2 Lomba Cipta Puisi Sekabupaten Lebak Tingkat SMP, dan Juara 1 Lomba Cipta Puisi Tingkat Provinsi 2020 yang diselenggarakan oleh KUMALA. Sriwati juga menyabet Juara 3 Lomba Video Bercerita (Mendongeng) Guru Sekabupaten Lebak dalam memperingati Hari Guru Nasional 2020.

Sriwati menjadi Juara 3 Lomba Video Bercerita (Mendongeng) Guru Sekabupaten Lebak 2020

Sebagai guru Bahasa Indonesia, Sriwati bergabung dalam klub cerpen dan puisi. Dia gemar menulis dan membaca fiksi. Bukunya yang sudah terbit antara lain Antologi Jejak Digital Motivator Andal (kumpulan artikel guru-guru blogger nasional dan Bu Kanjeng, 2020), Antologi “Malaikat Tak Bersayap di Hatiku” (kumpulan puisi untuk ibu tercinta bersama guru-guru Indonesia, 2020), Antologi “Kharisma Bunda Mulia” (kumpulan puisi Pegiat Literasi Penjuru Negeri, 2020), Antologi “Patidusa Pujangga Wiyata” (kumpulan puisi guru-guru hebat PGRI, 2021).

Sriwati dan buku-buku yang sudah diterbitkannya

 

 Motivasi Sriwati dalam menulis adalah untuk mengembangkan hobi dan menuntaskan cita-cita sebagai penulis. Sriwati ingin mengabadikan tiap momen yang dialaminya, sehingga dapat bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang lain. Dulu, Sriwati gemar menulis dalam   diary. Dia juga gemar membaca novel, cerpen, dan puisi. Sebagai penulis,  Sriwati menyukai fiksi. Pernah suatu kali, sewaktu masih duduk di bangku SMA, Sriwati didoakan menjadi guru bahasa oleh teman-teman satu kostnya. Itu karena Sriwati tetap focus membaca novel dan tidak ikut ketika diajak makan bakso oleh teman-temannya.

“Saya tidak mau ikut ke warung bakso, Bu. Malah tetap saja baca novel. Alhasil, teman-teman saya marah. Mereka pinginnya kompak, kita satu kosan rame-rame makan bakso,” kata Sriwati, yang sejak kecil memang sudah bercita-cita menjadi guru. “Jadinya, saya disumpahin biar jadi guru sastra Bahasa Indonesia.”

Sebagai guru, pengalaman paling menarik bagi Sriwati  adalah saat melihat siswanya berhasil mengikuti pelajaran yang diampu olehnya. Dia melihat bahwa situasi pendidikan sekarang ini sangat riskan. Siswa tidak belajar dengan optimal. Dia  juga merasa pencapaian pendidikan belum ideal. Masih banyak yang belum sempurna.

Di balik sosok berprestasi, tentu ada tokoh yang menginspirasi. Untuk Sriwati, tokoh itu adalah kedua orangtua dan suami tercinta, Puji Mulyanto, SE, seorang guru swasta di Boarding Schools La Tansa. Mereka merupakan orang-orang paling berjasa. Tak pernah bosan mendoakan dan mendukung setiap langkah yang diambilnya.

“Idola saya Bapak, karena beliau pekerja keras, yang selalu mementingkan pendidikan anaknya walau susah sekalipun,” kata perempuan bersahaja ini.

Menurut Sriwati, dalam hidup sebaiknya kita terus maju, apapun yang terjadi, sampai kita menemukan yang kita cari. “Jalanilah hidup seperti air mengalir sampai hilir,” kata Sriwati mengungkapkan motto hidupnya.

Sriwati berharap hidupnya, termasuk ilmunya, bermanfaat untuk banyak umat. Bukan hanya bagi siswanya, tapi juga orang lain. Itu sebabnya Sriwati selalu berusaha untuk menjadi guru yang baik, menjalin silaturahmi dengan guru-guru blogger PGRI Se-Indonesia. Ditanya tentang Lagerunal, Sriwati menjelaskan, motivasinya bergabung dengan klub ini adalah untuk mengembangkan hobi. Dia melihat Lagerunal luar biasa, apalagi tema yang diangkat macam-macam. “Saya merasa tertantang,” katanya. “Saya berharap anggota Lagerunal tetap kompak, lebih memacu kreativitasnya dalam menulis.”

Itulah sosok Sriwati, perempuan bersahaja penggemar makanan apa saja yang sudah menimbulkan rasa sayang di hati saya,  meskipun baru berkenalan beberapa jam, via online. Sriwati dapat ditemukan di HP 081297402656, Sriwati@gmail.com, IG Sriwati9801, Sriwati82.blogspot.com. ***