Analisis Kontrastif:
Lose dan Lose
Oleh: Erry Yulia Siahaan
Menanggapi tantangan Kamis Menulis bertema “lose”, saya tertarik membahasnya dari sudut pandang Contrastive Analysis atau Analisis Kontrastif yang merupakan salah satu cabang ilmu dalam pendidikan Bahasa. Tepatnya, suatu kajian sistematis terhadap pasangan bahasa untuk mengenali perbedaan dan persamaan di antara keduanya.
Metode ini pada awalnya digunakan untuk menentukan rumpun bahasa. Dalam Wikipedia disebutkan bahwa pada 1957, Robert Lado meletakkan dasar penggunaan analisis kontrastif dalam pemerolehan bahasa kedua sebagai metode untuk membantu mengatasi kesulitan pembelajaran bahasa.
Analisis kontrastif bisa dilakukan terhadap berbagai produk bahasa. Dalam tulisan ini, analisis kontrastif saya persempit pada perbandingan kata “lose” dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Kata |
Lose |
Lose |
Kelas kata |
Nomina (konkret) |
Kata kerja (verb) |
Jumlah suku kata |
Dua /lo:se/ |
Satu /lu:z/ |
Arti |
KBBI: Kelas yang tertinggi atau terbaik (dalam gedung bioskop dan sebagainya) |
https://www.merriam-webster.com/thesaurus/loseTransitive verb: - to bring to destruction - to miss from one's possession or from a customary or supposed place - to suffer deprivation of : part with especially in an unforeseen or accidental manner - to suffer loss through the death or removal of or final separation from (a person) - to fail to keep control of orallegiance - to fail to use Intransitive verb: - to undergo deprivation of something of value investors - to undergo defeat |
Sinonim |
- |
Antara lain: misplay, misplace |
Antonym |
|
Antara lain: enjoy, have, possess, own, hold, keep |
Kategori |
- |
Transitive (membutuhkan objek) dan intransitive, irregular verb |
Fungsi dalam kalimat |
Subjek dan objek |
Predikat |
Dari tabel tersebut terlihat, lose dan lose sangat berbeda, baik dari arti kata, kelas kata, sinonim, antonim, kategori, dan fungsi dalam kalimat. Persamaan dari lose dan lose adalah pada jumlah dan jenis huruf yang membentuknya, yakni huruf l, o, s, dan e. Meskipun demikian, keduanya berbeda saat dibunyikan. Lose dalam Bahasa Indonesia dibunyikan sebagai /lo-se/, sedangkan lose dalam Bahasa Inggris dibunyikan sebagai /lu:z/.
Satu-satunya bunyi yang sama dari simbol fonetik tersebut adalah bunyi /l/, yang dalam Bahasa Inggris dikenal sebagai bunyi voiceless lateral approximant dan letaknya sama-sama di awal kata. Sedangkan bunyi huruf lainnya amat berbeda, baik dari sisi voicing-nya, alat produksi suara yang terlibat, maupun mekanisme hingga bunyi itu dihasilkan. Bunyi /o/ merupakan close-mid back rounded vowel, /u/ close back rounded vowel, /s/ voiceless alveolar sibilant, dan /z/ voiced alveolar fricatives.
Satu hal yang menarik, saya curiga bahwa kata lose merupakan kata serapan dari kata loge. Kecurigaan ini mengingat fakta bahwa dalam Bahasa Indonesia cukup banyak kata serapan. Misalnya abad (dari kata abad, Arab), algojo (algoz, Portugis), atlet (atleet, Belanda), dan akun (account, Bahasa Inggris).
Kata |
Lose |
Loge |
Kelas kata |
Nomina (konkret) |
Noun (kata benda), concrete |
Jumlah suku kata |
Dua /lo:se/ |
Satu /’lo:zh/ |
Arti |
KBBI: Kelas yang tertinggi atau terbaik (dalam gedung bioskop dan sebagainya) |
https://www.merriam-webster.com/thesaurus/lose- a small compartment - an enclosed group of seats for spectators in a theater - a small partitioned area - a separate forward section of a theater mezzanine or balcony - a raised section or level of seats in a sports stadium |
Dari tabel itu terlihat kemiripan lose dan loge. Kecurigaan saya menguat jika dikaitkan dengan pengertian kata serapan, yaitu kata yang diserap menjadi kata Indonesia dengan atau tanpa mengubah gaya penulisan dan cara bacanya, yang kemudian ejaan, ucapan, dan tulisannya disesuaikan dengan penuturan masyarakat Indonesia untuk memperkaya kosa kata. (https://pakdosen.co.id/kata-serapan/)
Ciri-ciri kata serapan adalah umumnya makna tidak berubah, Batasan pengertiannya pasti, merupakan kata-kata internasional, tidak mempunyai sinonim maupun antonim dalam kalimat, kata asing itu lebih cocok konotasinya. Mungkin, jenis serapannya adalah adaptasi, yakni ejaan atau cara penulisannya berbeda, disesuaikan dengan aturan Bahasa Indonesia. Dalam Bahasa Indonesia, pembunyian kata biasanya sama dengan yang tertulis.
Untuk ini masih perlu pembuktian. Apalagi, jumlah suku katanya berbeda. Pencarian saya tentang “lose” dalam kamus Bahasa Indonesia buntu pada tulisan “Pranala (link):https://kbbi.web.id/lose”.
Ada yang bisa bantu?
***
Masih sebatas itu juga pengetahuan saya. bahkan uraian fonologis seperti itu baru saya peroleh dari Bu Ery.
ReplyDeleteMantap ilmu bahasanya Bu. Terima kasih Bu Erry.
ReplyDeleteIlmu yang luar biasa. Terima kasih telah berbagi, Bu Erry 👌
ReplyDelete