Hari Bersejarah
" Bu... Bu...," kata Satpam sembari mengejar mobil yang kami naiki. Baru saja kami melewati portal otomatis dan berbelok ke arah rumah kami. Tadi, saat melewati pos, seperti biasa, saya yang duduk di kanan di belakang supir, membuka jendela, memberi salam kepada Satpam. Itu ketentuan RT di kompleks kami. Agar, Satpam mengenali siapa yang ada di mobil.
Mobil kami berhenti. Jendela saya buka lebih ke bawah.
"Ah ya, terima kasih, Pak,." kata saya sembari menerima sebuah paket bersampul coklat. Kiriman dari Lebak. Jelas saja saya tahu apa isinya dan dari siapa. Bangga. Bagaimana tidak? Paket itu berisi buku pertama saya. Buku Antologi "Jejak Digital Motivator
Handal". Yang tersusun dari sejumlah tulisan dan dirangkai menjadi satu buku. Dalam paket kiriman Bu Aam (kurator buku), ada tiga buku antologi dan satu buku "Unreal Lover", karya teman sekaligus mentor menulis saya, Bu Kanjeng.
Segera saya perlihatkan buku berlogo PGRI itu kepada anak saya yang duduk di depan. Dia terlihat gembira.
Mobil berhenti di depan rumah. Tak sabar saya masuk rumah, duduk di ruang tamu, membuka buku. Mata
langsung bergerak mencari nama saya dalam daftar penulis. Ada. Bergerak lagi
mencari tulisan saya. Ada juga. Saya duduk santai, mulai menikmati lagi tulisan
saya, seakan itu pertama kali saya membaca tulisan itu. Terharu. Seperti mimpi. Teringat kembali saat tulisan saya pertama kali dimuat di
laman sebuah suratkabar nasional. Saya seperti terlahir kembali.
Ya. Kemarin, tepatnya 17 Desember 2020, menjadi hari bersejarah dalam hidup saya. Impian lama bersemi kembali. Semoga ini awal yang baik untuk meraih mimpi menjadi penulis teladan. Tentu saja, semoga pula membawa kebaikan untuk banyak orang. Amin.
No comments:
Post a Comment