Hari ini Lia amat gembira. Bukan sekadar karena imannya dikuatkan setelah mendengarkan khotbah saat tadi beribadah. Tetapi juga karena mendapatkan “hadiah Paskah” dari pemerintah.
Sebuah pesan melalui WhatsApp (WA) diterimanya di grup oikumene kompleks. Bahwa, hari ini, tepat pada Perayaan Paskah 9 April 2023, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Bogor Barat telah diresmikan sebagai salah satu pos jemaat di bawah Sinode Wilayah Jawa Barat. Peresmian dilakukan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof. M Mahfud MD, yang dihadiri oleh Wali Kota Bogor Bima Arya dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Ini merupakan jawaban membahagiakan, setelah pergumulan jemaat GKI Yasmin selama belasan tahun, setelah mereka mengalami penolakan untuk melaksanakan ibadah di lokasi awal oleh beberapa kelompok orang. Alasannya, Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) GKI Yasmin yang dikeluarkan oleh pemerintah kota Bogor pada 2006 dinilai tidak sah karena disinyalir telah terjadi pemalsuan dokumen. Akhirnya, IMB itu dibatalkan atau dicabut pada 2008.
Berita menggembirakan itu disambut hangat di ruang oikumene. Dalam komunitas ini, penghuni perumahan yang Kristen (pengikut Kristus) berhimpun sebagai sebuah tali silaturahmi. Dalam semangat oikumenis, sukacita satu orang adalah sukacita bersama. Demikian pula, dukacita satu orang adalah dukacita bersama. Ini prinsip yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada jemaat-Nya.
Itu sebabnya, Lia tak terkira girangnya. Juga saudara seimannya satu kompleks. Hadiah buat GKI Bogor Barat adalah hadiah buat mereka juga.
Konflik GKI Yasmin
Sejak 2008, jemaat terkendala dalam beribadah. Konflik GKI Yasmin mengundang perhatian, baik pada level nasional maupun internasional. Pemerintah akhirnya mendorong penyelesaian masalah tersebut.
Ketika mulai menjabat sebagai Wali Kota pada 2013, Bima Arya mencari jalan tengah dengan mencari lokasi baru. Pihaknya membantu gereja dalam melakukan berbagai lobi, baik dengan pemerintah pusat maupun tokoh-tokoh agama di sekitar lokasi.
Pada Agustus 2021 atau 15 tahun setelah IMB pertama, IMB baru akhirnya terbit bagi GKI untuk dijadikan tempat membangun gereja bagi jemaat GKI Yasmin. Yakni di atas tanah aset Pemerintah Kota Bogor seluas kurang lebih 1.600 meter persegi. Terbitnya IMB ini diikuti peletakan batu pertama empat bulan kemudian. Pembangunan gereja dilanjutkan hingga akhirnya gedung baru itu diresmikan tepat pada perayaan Paskah 2023.
Menko Polhukam menegaskan, negara akan selalu hadir untuk menegakkan toleransi beragama berkeadaban. Namun, hal itu dilakukan dengan cara-cara yang paling mungkin. Misalnya, seperti yang dilakukan oleh Wali Kota Bogor yang membutuhkan beberapa tahun untuk menyelesaikan masalah ini.
"Saudara, bahwa pernyataan saya, mewakili pemerintah, tadi sudah jelas bahwa negara ini adalah negara yang berdasar konstitusi, negara religion nation state, negara kebangsaan berketuhanan," kata Mahfud pada jumpa pers usai peresmian, sebagaimana dikutip dari Antara. Mahfud mengatakan, konstitusi memberikan perlindungan dan menjamin hak untuk hidup kepada semua agama, terutama para pemeluknya. “Tidak berdasarkan jumlah pengikut, tetapi semua yang memeluk agama harus dilindungi sesuai dengan jaminan atau perintah konstitusi.”
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya berkata, “Selalu ada dua rasa dalam perasaan saya. Kesatu, rasa penyesalan. Kedua, rasa kebahagiaan.”
Menyesal, katanya, karena tidak mampu menyelesaikan konflik tersebut secara cepat sesuai dengan mimpi para jemaat. Bahagia, karena setelah 15 tahun ujungnya adalah “happy ending” untuk semua.
“Izinkan saya, sekali lagi, memohon maaf, karena terlambat 15 tahun,” kata Bima Arya sebagaimana diberitakan melalui Kompas TV. Ucapannya itu disambut tepuk tangan yang hadir.
Puji Tuhan
Peresmian dilakukan usai ibadah di GKI Bogor Barat, bertema “Kebangkitan-Nya Memberanikanku Melangkah dalam Ketidakpastian”, yang dipimpin oleh Sekretaris Umum BPMS GKI Pdt Suhut S Wardono. Dalam ibadah itu dibacakan Surat Keputusan dari pimpinan GKI tertanggal 9 April 2023 mengenai peresmian berdirinya GKI Pengadilan Pos Jemaat Bogor Barat (GKI Bogor Barat).
Pendeta Suhut mengatakan, persoalan GKI Yasmin Bogor merupakan salah satu pergumulan gereja khususnya GKI, yang selama bertahun-tahun mendapatkan kesulitan bagi jemaatnya untuk dapat beribadah.
“Setelah mengalami pergumulan panjang, berbagai percakapan dan dialog dengan berbagai pihak, Wali Kota dan Pemerintah Kota Bogor menghibahkan sebidang tanah pada GKI untuk dibangun gereja baru untuk menggantikan gereja lama di Yasmin yang keberadaannya ditolak oleh beberapa kelompok untuk beribadah,” ujar Pdt. Suhut pada akun YouTube GKI Pengadilan Bogor.
Dalam prosesnya, GKI Pengadilan Bogor berusaha membangun gereja dan fasilitasnya secepat-cepatnya. “Puji dan syukur kepada Tuhan Sang Pemilik Gereja, proses pembangunan ini berjalan lancar dan sudah hampir rampung, sekalipun sebagiannya menggunakan dana talangan dari beberapa pihak yang dikoordinasikan oleh Majelis Jemaat GKI Pengadilan Bogor dan Badan Pekerja Majelis Sinode Wilayah, GKI Sinode Wilayah Jawa Barat.”
Peresmian GKI Bogor Barat menambah sukacita Lia. Perempuan lanjut usia ini yakin, jemaat Kristen yang lain tentu ikut bergembira, seriang hatinya dan saudara-saudara oikumenis di kompleksnya.
“Puji Tuhan. Tuhan Maha Baik,” kata anggota grup yang mengirim pesan itu.
“Puji Tuhan,” sambut anggota yang lain.
Lia berharap, pergumulan gereja yang lainnya di Tanah Air bisa selekasnya menemukan solusi. Misalnya, Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) di Purwakarta, yang kabar pergumulannya sampai di telinga Lia belum lama ini . ***
No comments:
Post a Comment