Tuesday, 27 April 2021

Selamat Jalan, Tutua Zinki ....

Oleh: Erry Yulia Siahaan

Pagi ini, dua berita duka datang dari keluarga melalui pesan di whatsapp (WA). Ompung Ola Doli dan Tutua Zinki berpulang ke Rumah Bapa di Surga. Ompung Ola Doli, adik sepupu dari ayah, wafat di rumah dan Tutua Zinki, nenek dari Zinki, di  RSCM Jakarta.

Sunday, 4 April 2021

 The Gift of Hope

Oleh: Erry Yulia Siahaan

 

Sumber: https://www.canstockphoto.com/images-photos/hope.html

"Tony ...  Anda benar-benar seorang pemuda pemberani, Anda memberikan harapan kepada kita semua. Harapan saya untuk Anda adalah agar Anda  terus memberikan harapan kepada semua orang."

Demikian Paus Yohanes Paulus II pada 1987 kepada Tony Melendez di Los Angeles, AS. Paus menyatakan hal itu usai menghampiri dan mencium Melendez yang baru saja menyanyikan lagu "Never Be The Same". Ungkapan ini digemakan oleh Uskup Bandung Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC pada Misa Paskah Minggu pagi. 

Melendez memang sosok yang istimewa. Dalam kondisinya yang tanpa tangan, Melendez berhasil tampil sebagai sosok yang banyak menginspirasi banyak orang, memberikan harapan untuk tidak mudah menyerah. Hidupnya adalah contoh nyata bahwa Tuhan selalu ada dan penuh kasih sayang. Masa kecil dan remaja yang penuh olok-olok dan tantangan psikologis maupun fisik telah dilalui oleh Melendez dengan sukses. Dia tidak mengeluh, tidak menyesali kedua orangtua yang melahirkannya. Dia melalui masa pahitnya dengan tetap bersyukur pada Allah. Dalam kecacatan Melendez, Allah menyatakan keagungan-Nya. Melendez berhasil tumbuh sebagai pribadi yang kuat, mampu bermain gitar dan bernyanyi. Melendez banyak mengeluarkan tayangan yang dilengkapi kesaksian menginspirasi dan menyalakan semangat.

Sumber: https://www.amazon.com/Gift-Hope-Tony-Melendez/dp/0005235774

Pada  1989, Melendez menerbitkan buku tentang kisah hidupnya, "A Gift of Hope", karunia dari harapan. Siapapun dapat menjadi pemberi harapan. Kita bisa memulainya hari ini dengan membantu siapapun yang membutuhkan, sekalipun kecil. 

"Semua orang dapat membuat perubahan dalam hidupnya," kata Uskup.

Harapan merupakan salah satu yang membuat kita tetap berusaha walau sulit, tetap semangat walau pahit, dan tetap hidup walau serasa mati. Kita bersukacita kalau kemudian hadir pribadi pemberi harapan dan jika ada peristiwa pembangkit harapan.

Namun demikian, kita juga mesti berhati-hati. Tidak semua pemberi harapan itu sejati. Tak jarang kita temui pemberi harapan palsu (PHP). 

Anda yang pernah menonton film Ikiei  (Bahasa Rusia, yang berarti Eternal Road), atau pernah mendengar lagu PHP mungkin paham apa yang dimaksudkan dengan PHP ini. Harapan palsu seringkali datang dari manusia. Seperti dalam kisah film tadi, harapan diberikan oleh pemerintah Rusia untuk menarik pulang warga Amerika asal Rusia dan menjanjikan kesejahteraan, namun kemudian malah mengalami kesusahan akibat kecurigaan yang berakhir dengan pembunuhan massal. Atau, harapan dari kekasih atau pacar yang ada dalam lagu, yang kemudian mudah diingkari. Atau, harapan-harapan lain dalam berbagai bentuknya.

Jumat Agung yang dilanjutkan dengan Minggu Paskah merupakan harapan sejati bagi murid Yesus. Yesus adalah Pemberi harapan sejati. Yesus berkata, Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan dan akan bangkit pada hari ketiga. Itu terbukti nyata. Paulus mengatakan dalam 1 Korintus 15-17 bahwa jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosa. Kita yang hidup dalam dosa  kini berpengharapan pada Tuhan yang telah mati di kayu salib dan bangkit dari kematian, sebagaimana tertulis dalam Firman. Kita percaya, tanpa Salib tidak ada bahagia. Seperti biji gandum, yang harus mati untuk bisa tumbuh dan berbuah. Kita adalah buah-buah itu.

Dia yang telah menjadi bukti bahwa Firman adalah benar, telah memberikan kita harapan akan keselamatan dan kemenangan di dalam nama-Nya. Apalagi yang kita ragukan?

Bersama dengan Kristus, kita dibangkitkan dan diutus menjadi pemberi harapan sejati, melawan PHP. Bersama Kristus, kita diajak membantu mereka yang berputusasa dengan memulainya dengan tindakan-tindakan sederhana, penuh makna, bagi mereka yang membutuhkan, baik berupa kehadiran (virtual maupun ril) kala dibutuhkan, melalui sedekah, maupun bantuan spiritual berupa doa. Dengan bersandar pada Tuhan, setiap orang bisa menjadi pemberi harapan sejati menuju hidup yang lebih baik. ***





3 Cara Membangun Ikatan Erat dengan Anak, Orangtua Mesti Tahu

Ikatan erat antara orangtua dan anak berpengaruh besar dalam optimalisasi kesejahteraan anak. Hubungan itu bisa dibangun lewat komunikasi ...