Thursday, 4 March 2021

Zinki Absalom 

Cinta pada Tutua

Oleh: Erry Yulia Siahaan

 

Sumber: Maria Kristina Purba

Pengalaman Zinki bertambah lagi. Bersama maminya, kemarin Zinki berpetualang di sebuah ranch di Bogor. Berbaju hijau, naik kuda, Zinki tampak gagah. Senyumnya merekah. Parasnya yang putih bersih tampak bersinar. Cucu saya itu terlihat santai duduk di atas hewan yang membawanya berkeliling. Seperti tidak ada takutnya. Zinki memang menggemaskan. Aktif. Kalau tidak paham pembawaannya, orang bisa tidak tahan. Dia suka sekali berlompatan di tempat tidur. Pegang ini itu. Bertanya mengapa begini begitu. Kosakatanya makin banyak saja. Sudah seminggu ini Zinki selalu pamitan pada Tutua kalau mau pergi. Biasanya disertai pesan. “ Tua, Zinki pergi dulu ya. Nanti Zinki pulang kok,” katanya. “Tua makan ya, jangan lupa minum obat ya. Polu jaga Tua ya. Jangan marah-marah sama Tua.” Tutua adalah panggilan dalam Bahasa Batak Simalungun untuk nenek perempuan dari ayah. Zinki meringkas Tutua menjadi Tua. Untuk kakek, panggilannya adalah Ompung Doli. Sedangkan Polu adalah panggilan untuk saudara perempuan dari ayah. Mau tidur pun Zinki pamitan. Bocah ganteng ini selalu mencium Tutua, mencium tangan, dan memeluknya. 

Suatu siang, tahun lalu, pada saat usianya masih dua tahun, Zinki tidak mau lagi dipanggil “Pak Polisi Zinki”. Dia minta dipanggil dengan “Pak Dokter Zinki”. Mami Zinki heran. “Dokter apa, Zinki?” tanya Mami. “Dokter hebat,” jawab Zinki. “Zinki mau suntik Tua biar Tua sehat. Sembuh.” Zinki beserta mami dan papinya tinggal bersama Tutua. Papi Zinki adalah anak tertua dari dua bersaudara. Tutua sudah lama sakit. Zinki sayang pada Tutua. Zinki sangat menghibur di rumah. Sebelum pandemi, Zinki pernah ikut mami papi mengantar Tutua berobat ke rumah sakit. Zinki juga pernah diopname. Mungkin Zinki merekam dan mempersepsi yang dilihatnya di rumah sakit. Terutama sosok-sosok berjas putih. Sangat jelas, Zinki sayang pada Tutua. Sayang pada semua. Buat orangtuanya, Zinki merupakan obat. “Puji Tuhan. Setelah kehadiran Zinki, aku sembuh, sehat, dan menjadi semakin kuat,” kata Mami Zinki dalam kesaksiannya. “Bisa dibilang Zinki itu obatku.”

 

Sumber: Maria Kristina Purba 

Zinki sangat sering menebar tawa. Hanya melihat foto dan videonya saja sudah menggemaskan. Zinki ingin tahu apa saja. Juga pandai berpose dan gagah dalam berbusana. Tahun lalu,  Zinki memenangi lomba berbusana pakai ulos (kain tenun khas Batak). Dia menjadi Juara Favorit Pertama. Dilahirkan di Jakarta pada 20 November 2017, nama lengkapnya  adalah Zinki Absalom Sinaga. Zinki adalah nama pemberian dari mami, dari Bahasa Latin yang berarti “bersinar”. Sedangkan Absalom diambil dari kata Abba (Bapa) dan Salom (“salam damai” atau “pembawa damai”). Absalom bermakna Bapa pembawa kedamaian. Semua berharap, Zinki bisa menjadi anak yang bersinar. Terang itu baik. Ia transparan. Membuat semua terlihat. Semoga Zinki bisa menjadi terang dan bersinar dalam kehidupannya. Juga penerang bagi orang-orang di sekitarnya. Amin. ***


 


AISEI 4 Maret 2021 Challenge

#ceritakelaskuhariini

#ceritamuridkuhariini

#ceritaanakkuhariini

#ceritacucukuhariini

1 comment:

3 Cara Membangun Ikatan Erat dengan Anak, Orangtua Mesti Tahu

Ikatan erat antara orangtua dan anak berpengaruh besar dalam optimalisasi kesejahteraan anak. Hubungan itu bisa dibangun lewat komunikasi ...