Suaka Margakata
Vista
Oleh: Erry Yulia Siahaan
Sumber: https://unsplash.com/s/photos/panorama |
Pemandangan berasal dari kata pandang. Pemandangan memiliki beberapa arti, yakni: (1) penglihatan; (2) proses, cara, perbuatan memandang; (3) keadaan alam yang indah dipandang; (4) pengetahuan (dalam arti apa-apa yang diketahui); pendapat; (5) ikhtisar, uraian, atau pembicaraan mengenai suatu hal. Pemandangan bersinonim dengan bentang alam, lanskap, panorama.
Tulisan ini mencoba mengungkapkan sejumlah kosakata pasif dan arkais dalam konteks pemandangan alam, dari apa yang terlihat, terdengar, terbaui, terasakan. Yang berarti melibatkan banyak adjektiva (kata sifat atau penjelas keadaan) dan nomina (kata benda). Juga beberapa verba (kata kerja) yang mungkin bisa digunakan untuk melakukan personifikasi atas sesuatu. Sumber pembahasan adalah sejumlah situs online, termasuk sinonimkata.com dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), juga ulasan tambahan penulis.
Sumber: https://www.hdnicewallpapers.com/Rainbow-Wallpapers |
Ular Minum
Contoh nomina untuk mengindikasikan pemandangan yang indah adalah adanya pelangi. Kata arkais untuk pelangi adalah ular minum. Contoh kosakata lain terkait pemandangan adalah pesi (terlalu sejuk), pelik (amat indah), lawa (indah). Ketiganya merupakan kosakata pasif.
Pelik juga berarti jarang ada atau aneh. Namun, sebagai kosakata arkais, pelik bukan berarti sangat indah, melainkan kerabu atau subang kecil. Demikian pula dengan lawa. Lawa berarti indah, menarik hati (adjektiva), namun sebagai kata arkais ia adalah nomina yang berarti papan penghalang, papan jalan, atau rintangan.
Kata lain terkait panorama adalah hujan. Kata arkais “tengkujuh” memiliki arti musim hujan lebat. Sementara kata arkais seriat bisa menjadi kata adjektiva yang berarti berhenti (tentang hujan), bisa juga sebagai nomina yang berarti jaring besar (untuk menangkap udang).
Sabitah
Sabitah merupakan istilah arkais terkait bintang. Tepatnya bintang yang posisinya tetap di langit (dilihat dari bumi). Ada juga istilah arkais lain terkait bintang yaitu rekata, yang berarti kala (bintang atau rasi).
Terkait matahari, kita bisa menggunakan kata arkais tayum-temayum (dari kata tayum) yang berarti waktu matahari terbenam. Ada kata susung (verba) yang berarti songsong, mungkin bisa menjadi pilihan diksi untuk mengungkapkan kegiatan menyongsong fajar.
Sumber: https://unsplash.com/s/photos/mountain-view |
Ancala
Topik paling sering muncul ketika membahas pemandangan adalah gunung dan laut. Kata lain untuk gunung adalah ancala, ardi, dolok, giri, dan jabal. Kata-kata ini sudah jarang kita dengar. Sinonim yang mungkin ikut muncul untuk gunung adalah bukit. Gunung berbeda dengan bukit. Bukit merupakan tumpukan tanah yang lebih tinggi daripada tenpat sekelilingnya. Ia lebih rendah daripada gunung. Bukit kecil bisa disebut busut, anak bukit, poncu, atau longgokan. Sementara ardi, yang menjadi sinonim untuk gunung, juga bisa berarti bumi atau tanah.
Sinonim untuk laut adalah bahar dan samudra. Laut berbeda dengan samudra. Laut adalah kumpulan air asin (dalam jumlah yang banyak dan luas) yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. Samudra merupakan perairan yang lebih luas daripada laut, bersinonim dengan lautan.
Badan air yang terkait dengan pemandangan adalah wai, penderasan, jangkat, baran, pandau, dan tasik. Wai adalah sinonim untuk sungai. Ada juga yang menyebut sungai dengan kali, batang air, dan bengawan (kosakata aktif). Penderasan adalah bagian sungai yang deras alirannya. Pandau adalah paya atau rawa. Baran adalah hutan yang berawa-rawa atau berpaya-paya. Penderasan, pandau, dan baran merupakan kosakata arkais.
Tasik adalah sinonim untuk danau. Tasik diartikan sebagai kawasan air yang luas, dikelilingi oleh daratan. Padanan kata lainnya dari danau adalah balong, haud, rawa, situ. Balong adalah kolam untuk membudidayakan ikan, dalam Bahasa Jawa berarti tanah rendah (lekuk) yang tergenang air dan berlumpur. Haud berarti telaga dan tangki atau bak air. Tidak ada yang termasuk kata arkais untuk sinonim danau, namun sebagian besar kata itu termasuk kosakata pasif.
Beberapa nomina arkais yang terkait perairan adalah banjang, benara, berlau, bintalak, teranas, seriat, cengkerung. Banjang adalah pagar di laut untuk memerangkap ikan. Benara berarti Menara. Berlau berarti biru belau. Bintalak adalah batas sebidang ladang dengan ladang yang lain. Teranas adalah tanah yang keras di dasar laut. Seriat adalah jaring besar (untuk menangkap udang). Cengkerung adalah teluk yang dalam, cekung, atau cengkuk.
Untuk daratan, kita bisa mengais kata arkais seperti zamin, telas, terup. Zamin berarti tanah. Telas adalah galanga atau landasan. Tarup adalah lumbung.
Sumber: https://wallhere.com/id/wallpaper/703408 |
Terbis-Balabad
Diksi arkais yang masih berhubungan dengan kontur bumi dan situasi pemandangan adalah kata terbis, bad, balabad, tonggok, buldan. Kata terbis bisa sebagai nomina dan verba. Sebagai nomina, ia berarti lereng dan tambak di lereng parit. Sebagai verba, ia berarti longsor (tentang lereng gunung, tepi jurang, dan sebagainya).
Bad adalah angin, sementara balabad merupakan angin darat atau angin pegunungan. Tonggok berarti longgok atau tumpuk. Buldan berarti negeri, kota.
Alamas
Sejumlah adjektiva yang bisa digunakan untuk menggambarkan pemandangan antara lain alamas (yang berarti intan), udam atau usam (kusam, suram, kurang bercahaya), urung (berkerumun), umbang (tampak besar dan menakutkan), tenahak (kecewa), telus (terus menembus), tais dan cemuah (kotor), celekeh (kotor karena terlapis lumpur dan sebagainya), someng (tidak enak dilihat, didengar, dan sebagainya), sibar (memercik-mercik, bercucuran), bumbun (rindang, rimbun), cengis (bau sangit), cik (bagus, rapi, menarik). Ada juga lenyet yang berarti lunak atau lembek berair.
Untuk verba arkais, terdapat kata umbang (mengapung), tangkil, dan cocol (menonjol keluar). Tangkil berarti mengatur berderet-deret. Bisa juga berarti bertindih-tindih atau berlapis-lapis. Ada juga campung yang berarti (ter)penggal atau putus (tentang puncak atau ujung sesuatu). ***
#Lomba Blog PGRI Bulan Februari 2021
#Hari ke-16, Selasa 16 Februari 2021
No comments:
Post a Comment